Penerimaan Pajak Dalam Negeri Tahun 2021 tembus 100 % Ini Sejarah !!!




Penerimaan Pajak Dalam Negeri Tahun 2021 tembus 100 %  Ini Sejarah !!!

Negeri Para Oligarki dan Plutokrasi


Di negeri para oligarki dan plutokrasi berkuasa seperti saat ini di negeri wakanda ada yang paling parah yaitu cara pejabatnya berkomunikasi, penuh dengan pembungkusan fakta bukan kita katakan mereka bohong namun menginformasikan ke publiknya adalah dari kacamata keuntungan buat mereka pejabatnya

semua informasi itu di Alterate atau direkayasa misalnya kehadiran infrastruktur jalanan membuat kendaraan lebih cepat pindah dari satu tempat ke tempat yang lain membuat usaha perdagangan jadi lebih cepat memindahkan barang niaganya dan statistiknya lagi ada mengatakan bahwa dari Yogya misalnya ke Jakarta biasanya 12 jam sekarang menjadi 7-8 jam benar data itu.

Namun karena yang memakai lebih banyak kebutuhan konsumtif alias kebutuhan pribadi maka naiknya kebutuhan bahan bakar import yang membuat tekor keuangan negara tidak dipublikasi balik modalnya lama investasinya dan banyak merugikan para kontraktor juga tidak dipublikasi.

“ini maaf lho yah cuman kritik bukan berniat nyinyir” karena kita ingin memperbaiki cara bernegaranya terutama komunikasi ke publik agar menjadi jujur agar membuat masyarakat pintar bukan membuat masyarakat bodoh.

Pejabat Yang akan di Siapkan di 2024

Kita semua tahu deh bahwa ada pejabat-pejabat di negeri yang saat ini memang disarankan mau jualan diri untuk menjadi kandidat presiden di tahun 2024 yang memang diprogram dan ditarget, mereka itu salah satunya adalah SM, AH dan ET, dan Beberapa orang lagi yang didorong dan Direstui untuk maju ke 2024.

Karena itu mulailah siapapun bukan para menteri incumbent tetapi para pejabat mulailah menggunakan fasilitas jabatan untuk menjual diri kesuksesan sampai award - award pun dibeli pakai anggaran Pemda dan anggaran Departemen gak peduli mereka.


Jadi apa yang mereka lakukan? ya mengelola data ke publiknya demi kepentingan mereka yaitu semua hal dibuat dramatis sampai lebay bahkan over berlebih-lebihan sekalipun nggak peduli mereka, toh… rakyatnya bodoh.

Misalnya kasus penerimaan pajak kali ini ya Bukan main sangat dramatis, kalah drama Korea sangat bersejarah terlampir fakta data target pajak dan pencapaiannya di setiap tahunnya di :
Tahun Target Nominal Realisasi Nominal
2016 1.539 Triliun 1.284 Triliun
2017 1.450 Triliun 1.339 Triliun
2018 1.424 Triliun 1.315 Triliun
2019 1.577 Triliun 1.332 Triliun
2020 1.198 Triliun 1.069 Triliun
2021 1.299 Triliun 1.230 Triliun


Tahun 2021 tembus 100% . ini bersejarah untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun realisasi penerimaan pajak 100% lebih “cieeee…keren ya” jadi kalau kalimatnya melihat sepotong 2021 targetnya Rp. 1.229 triliun realisasinya adalah Rp. 1,230 triliun, 100% itu prestasi .

Aduh… kalau lihat kayak gini Jadi pengen pinjem mulutnya Ahok yang mengatakan “nenek lu”. terang Mardigu.



Kita perhatikan sejak tahun 2016 pedoman pajak itu di situ-situ aja angkanya antara 
Rp. 1.200 sampai Rp. 1.300 - an triliun, maka jika ada pejabat bilang pencapaiannya 100% itu bersejarah.

Kita jadi mikir, bener sih penerimaan targetnya 100% tapi yang dilakukan adalah menurunkan target pencapaian di tahun 2016 targetnya adalah Rp.1.539 triliun

di tahun 2021 turun target menjadi 1.229 triliun .

Biar terlihat prestasi menggunakan strategi yang tepat yakni LOWER THE STANDART atau turunkan targetnya. yee…berhasil deh memenuhi target 100%

Kalau mau lebih berprestasi nanti di Tahun 2022 target turunkan pajaknya jadi Rp. 1.000 Triliun aja, langsung pertama kali dalam sejarah kelebihan menerima pajaknya, “Gua mangkel kayak gitu tuh”. terang Mardigu.

Tapi ada satu hal yang mardigu apresiasi, yaitu para petugas pajak di bawahnya yang memang bekerja ekstra keras dan patut diacungi jempol kalian lembur banting tulang 24 jam sampai tipes tipes mencari pendapatan negara.



Eeh.. disisi lain ada yang banting tenaga 24 jam kerja habis-habisan menghabiskan duit negara pokoknya anggaran harus habis, studi banding ke luar negeri, buat agenda meeting yang 2 - 3 harus jam di Bali atau di Labuan Bajo, bangun sumur di jalanan, peresmian - peresmian undang wartawan, bawa media beli penghargaan tingkat dunia kalau perlu.

Soalnya nanti kalau tidak bisa anggarannya, tahun depan tidak dikasih lagi. Sunguh itulah sisi belanja yang tidak bisa ditekan malah dihambur-hamburkan untuk hal yang tidak produktif.



Belanja Negara ternyata tidak bisa dikurangi malah naik, karena itu kalau mau jujur harusnya memberitakannya bukan keberhasilan 100% pencapaian pajak, tetapi anggaran belanja yang terbesar dalam sejarah gap - nya harus diakui bahwa selisih Tahun 2022 adalah hampir Rp. 900 triliun adalah TERBURUK sepanjang sejarah dan menutupinya pakai hutang !!

“Tapi itu kan nggak mungkin… itu kan mencoreng gelar terbaiknya, yah enggak bakal lah dilakukanlah, menulis berita kok jujur, bodoh namanya punya jabatan punya uang anggaran dan punya dukungan mayoritas penduduk ya harus dimanfaatkan”

Demi populer berita harus dikemas di “balik-balik “berdasar fakta tapi dibuat dari sisi yang menguntungkan pejabatnya demi 2024 herannya masyarakat pendukungnya masih mayoritas kalau kita memberitahu kebenaran yang sebenarnya dikatakan anti-pemerintah Cuk…kita nggak anti pemerintah, ini anti pembalikan fakta yang tidak mendidik untuk Utekmu !!!

- MARDIGU WOWIEK -
 



LihatTutupKomentar