Cara Memahami Ekonomi Kerakyatan - Saya memahami konsep ekonomi yang sangat berbeda dengan pengelola negara saat ini, jadi mohon maaf ya bukan melawan sistem yang ada tapi memang beda, beda ini karena memang Muscle Knowledge nya yang berbeda, karena berbeda itulah menjadi tidak ada yang melihat bahwa ini peluang yang secara pribadi saya sudah manfaatkan dalam tiga tahun ini.
Inilah peluang yang sesungguhnya prinsipnya saya mendukung bisnis UKM dan kalau mendukung UKM maka sisi yang berlawanan perusahaan yang berlawanan dengan UKM perusahaan besar harus tutup semua, apa yang di sisi berlawanan yang harus tutup ?
Baca Juga : Makro Geo-Ekonomi
Yang harus tutup adalah state company benar deh, tutup semua BUMN dari 800 anak cucu cicit perusahaan BUMN, tinggalkan 50 saja yang dibagi dalam lima holding besar lalu lepas BUMN dari lembaga Kementerian jadi perusahaan terbatas pakai undang-undang PT, tidak mungkin bisa UKM menang selama ada BUMN di bidang yang sama.
UKM mau buat jamu misalnya, ternyata bahan bakunya impor salah satunya, demi BUMN menang berbisnis maka pemerintah ubah aturan, yang boleh pakai bahan baku tersebut hanya BUMN itu saja atau yang boleh impor hanya BUMN tertentu.
Yaa matilah UKM nya, UKM tinggal main di bisnis receh doang jadinya, buka UKM nggak akan bisa besar, mimpi kalau UKM mau besar tapi sistemnya kiri elitis state capitalism kita juga tahu BUMN nilai asetnya saat ini 8000 triliun Rupiah untuk setoran ke negara tidak lebih 300 trilyun per tahun.
Kalau di swasta perusahaan beraset 8000 triliun profitnya buat pemiliknya bisa 3-4 kali lipat lebih besar dari setoran saat ini yang BUMN lakukan ke negara apa BUMN rugi ? enggak juga, lihat aja direksinya lihat aja rumahnya lihat aja hartanya "anjrit...." ada yang punya jam delapan miliar lho, direkturnya BUMN.
Gendeng kan itu ? itulah mengapa kalau kita yang pembela UKM ini mengelola negara pasti saya tutup itu BUMN, karena memang seberangan dengan konsep ekonomi progresif kanan yang kita anut dan sekali lagi bukan salah benar, memang beda.
Jadi kalau kita memberikan solusi ekonomi pasti tidak bisa dijalani sama sistem ekonomi yang saat ini kiri elitis dan itu bisa dipahami namun tetap harus diberikan saran kepada mereka.
Saya yakin suatu hari pasti mereka ngerti juga, sabar aja kitanya, baik kita lanjut.... kita tahu model ekonomi itu ada dua, sosialis dan kapitalis. Sosialis disebut kiri, kapitalis disebut kanan, nggak mungkin digabungkan yang ada hanya tumbuh giliran berkuasa, kedua pendulum ini berlawanan.
Dalam sebuah pemerintahan tinggal pilih salah satu tidak bisa dua-duanya dijalanin misalnya di Amerika Partai Demokrat Amerika itu sosialis heavy on government partai Republik itu kapitalis Heavy On Private, sosialis kiri saat ini di Indonesia pakai kiri elitis yaitu pakai state capitalism.
BUMN di Kementerian sebagai ekonomi driven sementara kita kapitalis kanan bawah atau progresif right anti state capitalism, baca berlawanan, catat ya. Bukan salah benar atau salah satu lebih baik, bukan !! Kita juga anti kanan atas, anti kapitalis atas itu begini kita tahu bank itu pembiayaannya perlu jaminan dan kita hanya tiga persen manusia yang punya jaminan untuk bank bisa cairkan pinjaman tersebut alias yang 97% tidak punya jaminan.
Jadi tidak bisa pinjam bank, yang tiga persen ini adalah kapitalis kanan atas, yang 97 persen adalah UKM kapitalis kanan bawah, dengan sistem kanan atas tadi kanan bawah tertekan tidak punya cara pembiayaan jadi komunitas UKM yang 50 juta orang Indonesia ini terjepit kiri elitis BUMN dan terjepit kanan atas kapitalis monster.
Yang menekan pakai regulator dan pejabat kapitalis inilah oligarki yang ada di Indonesia tapi kita semua percaya ekonomi tumbuh kalau kanan bawah kuat dan ini harus diakomodir, jurusnya kita sudah punya hanya pejabat negara saat ini menggunakan kiri atas elitis jadi UKM belum bisa apa-apa begitupun swasta kanan atas, pemegang 80% ekonomi diluar BUMN.
Walau hanya tiga persen mereka ini oligarki saat ini, kedepan kita harus ambil posisi, posisi yang berbeda yaitu membangun kanan bawah, caranya?? Oke kita Jelaskan perlahan, kanan atas atau disebut corporate capitalism ini pinter banget, mereka ambil uang dari kiri atas BUMN dari kiri bawah buruh ambil dari kanan bawah pengusaha UKM ambil dari kanan atas korporasi besar dan negara.
Uang tadi masuk yang namanya sistem perbankan nya mereka, lalu Siapa yang bisa pakai ? yang bisa pakai yang punya jaminan, siapa yang punya jaminan ? kanan atas dan kiri atas jadi di dunia tiga persen kelompok atas yang punya jaminan yang bisa pinjam dan memakai uang bank tersebut UKM kanan bawah ya diminta jaminan juga buruh kiri bawah ? ya hanya white color bos-bos nya saja manager keatas yang punya jaminan UKM kanan juga yang menengah aja yang punya jaminan.
Paling cuma 2% alias kalau ditotal yang 98% tidak punya akses pembiayaan, bagaimana bisa maju ? ternyata gap kaya-miskin itu memang sistemik memang didesain seperti "Lo nggak boleh kaya", tapi ini peluang dan inilah yang ke depan yang akan kita gagas seperti pengalaman saya selanjutnya.
Baca Juga : RINSO - Si Ratu Kartel BUMN
Saya baru-baru ini ketemu dua teman baik saya yang akan mendaftarkan perusahaannya untuk listing disantara, kebetulan tidak janjian dalam kafe tersebut juga ada Doctor filosofi bisnis yang selalu menjadi rujukan saya dalam mencari ilmu.
Jadi Kami berempat di satu meja, tapi yang berbicara cuman Tiga sang filsuf, sahabat saya Profesor Doktor ini hanya diam saja sebagai pemerhati, satu orang teman saya adalah pebisnis taman bermain Waterpark di wilayah Kuningan Jawa Barat ,sedang mau menambah Wahana patung lilin para Presiden Indonesia dan dunia.
Ada delapan patung siap untuk sarana edukasi di Waterpark, yang berikutnya adalah teman baik saya yang akan mendaftarkan perusahaannya yaitu Dia memiliki 18 perusahaan ramen, 12 Resto Bento di Jawa Barat.
Sudah 30 tahun berbisnis kuliner, memerlukan Rp.15.000.000.000 untuk membangun 4 outlet baru dengan menjaminkan 15% saham, singkat dan padat pertemuan tersebut mereka berdua pamit balik ke Cirebon dan balik ke Bandung.
Saya berdua dengan sang Profesor filsuf, diapun berkata "lu gila ya" belum pernah kepikir saya, bahwa ternyata filosofi SANTARAadalah Consolidate BOP,ntar.. apa maksudnya Bos ?
Bagi saya ini kalimat hanya segelintir orang yang paham, hanya mereka yang baca ribuan buku kayaknya yang bisa update dengan kalimat yang dia katakan, saya ga terlalu faham, begini katanya memulai wejangannya.
Kaum kapitalis itu tidak pernah Unorganized, mereka selalu terkonsolidasi, keuangannya selalu bisa dipusatkan sehingga kekuatan ekonomi di kaum kapitalis adalah solid Top Of pyramid di sisi strategi ekonomi, semua terpusat, semuanya terkonsolidasi.
Top 3% manusia di piramid teratas tersebut, menikmati 80% kaum Bottom Of Pyramid, atau BOP, disisi sini saya baru tahu arti BOP ternyata artinya adalah Bottom of Pyramid.
Kita lanjut, di bawah bagi kaum kapitalis Jangan pernah terkonsolidasi oleh kaum di bawah, kaum BOP bagi kaum kapitalis yang di atas selalu berfikir Jangan pernah orang di bawah terkonsolidasi kalaupun terpusat jangan sampai ribuan, puluhan aja, kayak koperasi aja ! misalnya kickstarter yang berusaha mencari dana bersama dan banyak lagi crowdfunding.
Baca Juga : Gambaran Indonesia di Tahun 2045
Namun belum merupakan konsilidasi Bottom Of Pyramid, bahkan si fintech masuk ke bawah bukan untuk konsolidasi tapi Rentenir Going Retail, lebih lintah darat dari lintah darat, sementara santara, itu membuat semacam bursa kelas UKM, saya baru ngerti bahwa ini mengkonsolidasi ekonomi bawah yang memusatkan uang di bawa ke bawah.
Hal ini bisa membuat gap kaya miskin mengecil, ini solusi ini bukan anti kapitalis tapi kapitalis diretailkan, sehingga semua orang mendapat kesempatan, ini luar biasa !! terus kamu mengecilkan Barrier to Entry, orang tidak perlu invest 200 juta, 500 juta, ini bisa investor dengan 5 juta, 10 juta, bisa masuk membeli UKM, ini anak SD, tukang ojek, kuli bangunan, portfolio bisa masuk bahkan, nah ini gila namanya, dia komentar dengan semangat menyatakan begitu.
Saya mencoba terus memahami filosofi bisnis antara melalui ocehannya dan pakai ceritanya yang panjang spirit SANTARA memang menantang hagemoni kapitalis, pakai filosofi baru Consolidate Bottom of Pyramid, jadi apa kesimpulan cerita tadi ??
SANTARA adalah lembaga fintech mempertemukan investor kiri bawah dan kanan bawah bertemu dengan UKM kanan, bahwa saat ini SANTARA memiliki 120.000 investor yang berminat mencari UKM yang mereka akan invest portfolio keuangan mereka.
Kami mengkategorikannya investor-investor tadi menjadi 3 kategori :
- Investor kategori A adalah 10 juta kebawah
- Investor kategori B adalah 10 juta sampai 50 juta
- Investor kategori C adalah 50 juta keatas
Ternyata 80% adalah investor tipe B, Jadi kalau dihitung sederhana saat ini di SANTARA, nominator investornya ada Empat Triliun Rupiah yang siap membantu dan berinvestasi di UKM.
Untuk itu kita memerlukan UKM yang handal yang sudah berbentuk PT, sudah ada omset, sudah ada profit, memiliki pembukuan dan SDM manajemen yang rapi, bersama artikel ini kami juga mengharap anda menjadi bagian dari SANTARA yang akan menjadi alternatif pembiayaan Ala generasi digital yang bisa menjadi solusi keuangan masa depan.
Search keyword : ekonomi kerakyatan,sistem ekonomi kerakyatan,sistem ekonomi kerakyatan menjamin untuk,ekonomi kerakyatan adalah,yang harus dihindari dalam ekonomi kerakyatan antara lain,badan usaha yang memiliki prinsip ekonomi kerakyatan disebut dengan,sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk,sistem ekonomi kerakyatan adalah,contoh ekonomi kerakyatan,mengapa ekonomi kerakyatan mampu diwujudkan melalui peningkatan peran umkm,apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi kerakyatan,sistem ekonomi demokrasi pancasila disebut juga sistem ekonomi kerakyatan