Mengungkap Pikiran Manusia: Peran Penting Pikiran Sadar, Bawah Sadar, dan Tidak Sadar
Tentang Narasi - Pernahkah Anda memikirkan bagaimana otak manusia dapat diibaratkan sebagai hardware, sementara pikiran sebagai software-nya? Kali ini, mari kita telaah secara mendalam tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran kita. Pikiran, sesuatu yang kompleks, ternyata terbagi menjadi tiga komponen utama: pikiran sadar, pikiran bawah sadar, dan pikiran tidak sadar.
Pikiran Sadar (Conscious Mind)
Pikiran sadar merupakan bagian pikiran yang kita gunakan dalam keadaan sadar dan terjaga. Ini adalah bagian dari pikiran yang memberikan kontribusi sekitar 12 persen terhadap tindakan yang kita lakukan. Pikiran ini aktif saat kita membuat keputusan dan tindakan sehari-hari.
Pikiran Bawah Sadar (Subconscious Mind)
Pikiran bawah sadarlah yang memberikan kontribusi terbesar, sekitar 88 persen, terhadap tindakan yang kita lakukan. Bagian ini lebih dominan dalam mengatur hidup kita. Template atau cetakan dasar pikiran bawah sadar ini membentuk pola pikir yang mengendalikan tindakan kita sehari-hari.
Pikiran bawah sadar ini seperti software dalam sistem komputer. Jika seseorang terbiasa dengan kehidupan yang penuh dengan kemarahan atau tekanan sejak kecil, pola pikirnya akan terbentuk sebagai orang yang mudah marah di kemudian hari. Begitu juga dengan kebahagiaan atau ketenangan, jika tidak ada 'software' yang mendukungnya dalam pikiran bawah sadar, seseorang mungkin sulit untuk merasakan kedamaian dalam hidupnya.
Contoh yang nyata adalah ketika seseorang berniat untuk berolahraga karena merasa kurang sehat atau merasa tidak bugar. Namun, jika pola pikir atau 'software' olahraga tidak terbentuk dalam pikiran bawah sadarnya, upaya untuk berolahraga itu tidak akan bertahan lama.
Pentingnya Membangun Pola Pikir yang Mendukung
Dalam konteks kehidupan, pola pikir yang ada dalam pikiran bawah sadar kita memiliki peran besar dalam menentukan arah hidup. Misalnya, pola pikir yang mendukung kemakmuran atau 'Prosperity Confuse' dapat membantu seseorang mencapai kesejahteraan meskipun kondisi keuangan saat ini terbatas.
Di sisi lain, pola pikir yang 'Poverty Conscious' dapat membuat seseorang merasa kekurangan meskipun memiliki kekayaan melimpah. Hal ini dapat terjadi karena pola pikir yang melekat dalam bawah sadar seseorang.
Pengaruh Pola Pikir terhadap Kesejahteraan dan Kepribadian
Menariknya, pola pikir ini juga berhubungan dengan karakter dan kepribadian seseorang. Orang yang memiliki pola pikir 'Prosperity Confuse' namun bersikap buruk, seperti licik atau arogan, tetap akan mendapatkan kekayaan meskipun dengan cara yang tidak sepantasnya.
Sementara itu, orang yang baik, rajin beribadah, dan suka menolong tetapi memiliki pola pikir 'Poverty Conscious' mungkin akan kesulitan dalam mencapai kekayaan.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa pola pikir dalam pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang besar terhadap arah hidup kita. Dengan membangun pola pikir yang mendukung, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Dalam hal ini, kesadaran akan pentingnya membangun 'Prosperity Confuse' atau pola pikir kesejahteraan menjadi kunci utama dalam mencapai kehidupan yang lebih sejahtera dan berkecukupan.
Semoga artikel ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peran pikiran sadar, bawah sadar, dan tidak sadar dalam membentuk kehidupan kita.